468x60 Ads

.
Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >

SeJarAh GrafFitYY

0 komentar




SEJARAH GRAFFITI
untuk melengkapi posting saya tentang pengertian graffiti kali ini saya mempostingkan tentang sejarah graffiti..
Grafiti di Pompeii. Istilah graffiti berasal dari bahasa Latin, yaitu graphium yang artinya menulis. Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini.. grafitty digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu. Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan. Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii.

Fungsi grafiti
• Bahasa rahasia kelompok tertentu.
• Sarana ekspresi ketidak puasan terhadap keadaan sosial.
• Sarana pemberontakan.
• Sarana ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan sosial.

Gang grafiti
Yaitu grafiti yang berfungsi sebagai identifikasi daerah kekuasaan lewat tulisan nama gang, gang gabungan, para anggota gang, atau tulisan tentang apa yang terjadi di dalam gang itu.

Tagging graffiti
Yaitu jenis graffiti yang sering dipakai untuk ketenaran seseorang atau kelompok. Semakin banyak graffiti jenis ini bertebaran, maka makin terkenallah nama pembuatnya. Karena itu grafiti jenis ini memerlukan tagging atau tanda tangan dari pembuat . Semacam tanggung jawab karya.
Pada tahun 1970-an, di Amerika dan Eropa graffiti merambah ke wilayah urban sebagai jati diri gank yang banyak muncul di perkotaan. Akibatnya graffiti menjadi bermuatan provokasi terjadinya perang antar gank atau kelompok. Dengan demikian citra graffiti yang tidak baik itu menjadi momok bagi keamanan kota.

Sedangkan di era reformasi ini, Di Indonesia kita juga sering melihat para aktifis atau demonstran yang tengah berdemo mambawa sepanduk graffitian yang isi tulisannya sesuai dengan isu yang mereka demokan.
semoga graffiiti di indonesia dapat bergembang dengan pesat dan nilai seninya tidak kalah dengan negeri tetangga..

0 komentar

JHF – Show di New York




Jogja Hip Hop Foundation (JHF) dengan bangga mengabarkan bahwa crew yang dikenal sebagai Java Hip Hop ini akan show di New York, sebuah kota yang sangat spesial dalam sejarah lahirnya musik rap dan kultur hip-hop. Show kali ini diundang oleh Asia Society, sebuah institusi art and culture exchange yang sangat prestisius.

Pertunjukkan akan berlangsung tanggal 14 Mei 2011, di Asia Society Center, 725 Park Avenue, NY. Selain show, JHF juga akan memutar film dokumenter mereka; Hiphopdiningrat, dan public lecture. Show kali ini adalah proyek yang tertunda. Awalnya direncanakan pada Desember 2010, kemudian Januari 2011, tapi karena ada banyak kendala teknis, kemudian mundur hingga bulan Mei.

Pada show di NYC kali ini, JHF mengkonfirmasi bahwa salah satu crew mereka, Lukman Hakim a.k.a Radjapati dipastikan tidak bisa berangkat karena tidak mendapatkan visa. JHF akan ditemani Soimah Pancawati sebagai Sinden dan DJ Vanda.

JHF sangat percaya diri menggunakan lirik rap berbahasa Jawa dengan musik hip hop yang dicampur dengan rhythm tradisional Jawa, setelah hamper satu dasawarsa beridiri, pilihan itu kini memberi berkah buat mereka dengan banyaknya undangan untuk pentas di luar negeri, apa yang mereka kerjakan dianggap sebagai ekspresi cross culture yang brilian. “Kita tidak pernah punya tendensi kontemporer, Java Hip Hop adalah kejujuran, selamanya akan seperti itu. Tapi jika apa yang kita kerjakan dianggap seni, itu hak mereka”, demikian Marzuki Mohammad a.k.a Kill the DJ, founder dan produser JHF menanggapi.

Setiap pilihan punya resiko dan jalannya sendiri-sendiri, dengan konsistensi dan kualitas, JHF semakin membuktikan bahwa tidak perlu berkecil hati untuk berpijak pada akar tradisi dan lingkungan sekitar. Mungkin pilihan itu membuat mereka susah masuk industry musik di tanah air, tapi JHF tidak pernah menyerah dengan hal itu.

“Kaki kami masih berpijak pada bumi yang membesarkan kami, namun kepala bisa mengembara kemana pun kita mau. Semoga kami selalu dikaruniai rasa cinta dan kesederhanaan terhadap apa yang kami kerjakan”, Kill the DJ menegaskan bagaimana semuanya berjalan sangat natural.
sumber:http://magz.hiphopheroes.net/info/news/jhf-new-york.html